ibnchannel.id – AUM Apparel di Tabanan, Bali jadi salah satu contoh buah hasil keuletan seorang pelaku UMKM yang sudah berkali kali jatuh bangun mencoba banyak jenis bisnis sebelum akhirnya menemukan pelabuhan terakhir di bisnis pakaian yoga.
Bukan kebetulan, Owner AUM Apparel I Gede Putu Anggita Prathama dan isteri Ni Made Dwi Agam Armini memang mencintai yoga yang dulu ia geluti untuk meredakan persoalan kesehatan mental yang dibebani stress dan ketidakpercayaan diri.
Hingga produk outfit yang sebagian besar untuk yoga ini berhasil menembus pasar global dengan desain otentik, unik dan kekinian. Tak hanya yoga ternyata sejumlah pecinta olahraga lain juga kerap memakai produk ini ataupun leggingnya yang juga cocok untuk jalan atau hangout. Tak hanya bahan yang memberi kenyamanan buat pemakain, disainnya yang unik artistik lain dari yang lain yang menjadi andalannya.
Produk AUM dikenal karena keunikan disainnya yang beda dari pakaian yoga atau fitness biasa. AUM memiliki disain unik batik yang menurut sebagian orang mungkin radak aneh.
“Waktu pameran di luar negeri saya memprediksi produk yang saya bawa yang polos yang bakal laku, ternyata malah yang batik dan bercorak yang laris manis,” ujar Anggita.
AUM Apparel tampil berbeda dengan motif yang terpatri, seperti motif batik dan tenun, juga disain abstrak kontemporer.
AUM menjadi contoh keuletan pelaku UMKM yang berusaha untuk “naik kelas” dengan meningkakan kualitas dan kinerja UMKM agar dapat berkembang lebih maju dan kompetitif di pasar global. Hal ini sejalan dengan sejumlah program Kementerian UMKM yang baru saja menjalin kolaborasi strategis dalam meluncurkan Program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (AKSI) 2025. Program AKSI 2025 merupakan langkah konkret mempercepat ekspor produk ekonomi kreatif berbasis UMKM.
Menurut Menteri Maman Abudrrahman dilansir dari laman resmi Kementerian UMKM ekonomi kreatif dan UMKM adalah dua wajah dari satu semangat: kemandirian dan inovasi.
Dan AUM terus berinovasi dengan menerima masukan ide dari para konsumer juga.
Pasar global ini juga yang tengah dibidik AUM dengan menghadiri sejumlah pameran di luar negeri. Dikatakannya sejauh ini pasar global sangat berminat dengan produk AUM Apparel secara rutin merilis desain baru setiap tiga bulan.
Apalagi sejak saya memasarkan di Shopee pasar AUM semakin terbuka luas. Selain itu produk kami juga kerap menjadi koleksi. Kustomer kita itu beli produk kita fungsinya bukan fungsional benefit tetapi emosional benefit. Mereka beli produk kita kebanyakan memang koleksi karena unik,” urai alumnus ITB STIKOM Bali ini.
Di sisi lain, Anggita menyebut AUM Apparel telah memanfaatkan penggunaan artificial intelegence dalam setiap produksi. “Kalau kita bener-bener saat ini memanfaatkan AI dari semua lini operasional kita terutama pemrosesan data,” tandas Anggita yang telah mengespor AUM Apparel ke beberapa negara seperti Singapura, Amerika Serikat, Kanada hingga Eropa.***
