ibnchannel.id – Sebuah proyek penelitian seni terhadap karya seni lukisan berjudul Wanita Sulawesi mengungkapkan fakta mengejutkan. Dua sosok perempuan berpakaian adat Melayu, yang dilukis seniman Belanda Jan Frank Niemantsverdriet di awal abad ke-20, ternyata bukan perempuan asal Sulawesi melainkan dua sosok perempuan Melayu dari Malaysia.
Lukisan karya Jan Frank Niemantsverdriet berjudul Wanita Sulawesi itu menampilkan dua sosok perempuan berpakaian adat Melayu dengan gaya mooij Indie, yang mulai berkembang sekitar abad ke-19. Lukisan tersebut menjadi koleksi Museum Seni Agung Rai (ARMA) Ubud, Gianyar, sejak tahun 1983.
Seorang akademisi dari Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (Aswara) Malaysia, Prof Ts Dr Khairul Azril Ismail melihat lukisan Wanita Sulawesi di Museum ARMA, Ubud, untuk pertama kalinya pada 2023, Azril penasaran dan tertarik untuk meneliti lukisan itu.
“Awalnya, saya penasaran melihat sebuah karya yang tampak berkaitan dengan seniman Malaysia. Saya ingin menyandingkannya dengan karya seniman besar lain, seperti Raden Saleh dan Walter Spies,” ujar Azril di ARMA, Ubud, Senin, 27 Oktober 2025.
Azril mendokumentasikan dan menganalisis lukisan itu bersama tim, termasuk seorang fotografer asal Malaysia Azrul Kevin Abdullah. Mereka juga menemukan arsip berupa sebuah foto dua sosok perempuan yang serupa dengan tampilan di lukisan karya Jan Frank Niemantsverdriet.
Foto bersejarah yang menampilkan dua perempuan Melayu itu diterbitkan dalam Twentieth Century Impressions of British Malaya edisi tahun 1908. Hasil identifikasi Azril bersama Azrul menunjukkan dua sosok perempuan, yang difoto itu adalah perempuan dari Kesultanan Perak, Malaysia.
Proses penelitian terhadap lukisan Wanita Sulawesi itu berlangsung sekitar dua tahun. Azril juga menemukan judul asli dari lukisan tersebut, yakni, Twee Bataafse Vrouwen atau Dua Wanita Batavia, yang ditulis dengan pensil. “Lukisan ini milik dan hak Indonesia,” ujar Azril menegaskan.
Hasil penelitian itu didokumentasikan dalam bentuk video dan juga dibukukan. Pengumuman judul baru dari lukisan karya Jan Jan Frank Niemantsverdriet dari semula Wanita Sulawesi menjadi Dua Wanita Batavia sekaligus publikasi buku berjudul Borrowed Light: Shadows of Wanita Sulawesi dilangsungkan di ARMA, Ubud, Senin.
Penemuan ini menjadi bukti penting, yang memperkaya sejarah seni rupa Indonesia maupun Asia Tenggara. Dalam jumpa pers di ARMA, Ubud, Senin, pendiri ARMA Anak Agung Gde Rai mengatakan, proses penelitian dari akademisi terhadap koleksi museum di ARMA menjadi komitmen ARMA sebagai ruang publik yang dapat bermitra dengan berbagai kalangan, termasuk dari akademisi.
“Museum untuk kepentingan studi ini sangat penting. Bagaimana akademisi mempelajari, meriset, dan mengidentifikasi karya seniman akan menambah apresiasi terhadap karya seni,” kata Agung Rai.
Apresiasi terhadap penelitian atas karya seni koleksi ARMA juga diungkapkan kalangan akademisi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, termasuk Rektor ISI Bali, yang menghadiri acara di ARMA, Ubud, Gianyar, Senin.***





