ibnchannel.id – Banyak orang menganggap kantuk di sore hari sebagai hal sepele dalam kehidupan modern. Padahal, rasa kantuk yang terus-menerus di siang hari bisa menjadi tanda dari masalah yang lebih besar yang dapat memburuk seiring waktu jika tidak ditangani.
Para ahli menekankan pentingnya mengenali kapan menguap berulang dan tertidur sejenak bisa menjadi gejala dari kurang tidur yang mendalam. Hal ini didukung oleh bukti dalam makalah posisi yang ditulis bersama oleh Dr. Eric Olsen, presiden American Academy of Sleep Medicine.
Dr. Olsen adalah seorang pulmonolog di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota. Ia dan para peneliti lainnya menyoroti bagaimana kurangnya waktu tidur berkontribusi pada bahaya fisik dan kondisi jangka panjang yang dapat merusak kesejahteraan.
Kantuk di Siang Hari dan Masalah Kesehatan
“Kantuk adalah masalah kesehatan serius dengan konsekuensi yang luas,” ujar Dr. Olsen, seperti dilansir earth.com, Senin 2 Juni 2025.
Studi kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa tidak mendapatkan tidur berkualitas selama tujuh hingga delapan jam berkaitan dengan masalah seperti diabetes dan stroke.
Menguap di siang hari mungkin mudah diabaikan, tetapi para ahli kesehatan menyarankan untuk menganggapnya sebagai peringatan. Kesulitan berkonsentrasi di tempat kerja atau tertidur di situasi yang tidak terduga bisa menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam.
Para peneliti menganjurkan siapa pun yang mengalami tanda-tanda ini secara teratur untuk berkonsultasi dengan dokter.
Risiko Keamanan dari Kantuk Siang Hari
Kehilangan fokus dapat segera mengancam keselamatan, seperti saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Sekitar 100.000 kecelakaan mobil setiap tahunnya dikaitkan dengan pengemudi yang tertidur di balik kemudi.
Bahkan kehilangan kewaspadaan sesaat, yang dikenal sebagai microsleep, bisa berakibat fatal ketika mengoperasikan mesin berat atau sekadar dalam perjalanan pulang. Kurang tidur yang terus-menerus juga mengganggu cara otak menilai tingkat kelelahan tubuhnya sendiri.
“Yang disayangkan adalah data menunjukkan bahwa dengan kekurangan tidur kronis, kemampuan kita untuk menilai tingkat gangguan kita sendiri menjadi tidak akurat. Kita merasa baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak,” ujar Dr. Indira Gurubhagavatula, profesor bidang kedokteran tidur di Penn Medicine.
Menguap Dapat Meningkatkan Kewaspadaan
Penelitian menunjukkan bahwa menguap bukan hanya respons individu. Studi mengindikasikan bahwa menguap spontan terjadi di berbagai spesies vertebrata untuk menjaga fungsi internal, namun manusia dan beberapa hewan sosial tertentu juga mengalami menguap yang menular.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa menguap yang menular mungkin membantu kelompok tetap waspada dan siaga. Sebuah studi yang dipimpin oleh Andrew Gallup dari State University of New York Polytechnic Institute menunjukkan bahwa melihat seseorang menguap bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya.
Peserta yang mengamati orang menguap lebih cepat mengenali gambar-gambar yang mengancam, meskipun pengenalan mereka terhadap gambar yang tidak berbahaya tetap sama. Gallup menjelaskan bahwa ia tidak menemukan bukti bahwa menguap meningkatkan kadar oksigen dalam darah, membantah mitos lama tentang refleks tersebut.
Cara Dokter Menilai Kantuk Siang Hari
Skala Kantuk Epworth sering digunakan di klinik untuk menentukan apakah kantuk siang hari sudah mengkhawatirkan. Peserta menilai seberapa besar kemungkinan mereka tertidur dalam situasi seperti duduk setelah makan siang atau membaca di ruangan yang tenang. Skor di atas 10 biasanya memerlukan pemeriksaan lanjutan.
Dokter juga bisa memeriksa kondisi umum seperti sleep apnea, sindrom kaki gelisah, atau insomnia.
Beberapa obat dapat mengganggu tidur normal, jadi apoteker mungkin akan memeriksa resep atau obat bebas yang dikonsumsi untuk melihat apakah ada efek samping terhadap tidur.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Selain dari kondisi medis, kebiasaan seperti konsumsi kafein larut malam dapat mengganggu tidur seseorang. Alkohol sebelum tidur mungkin membantu sebagian orang tertidur, namun dapat menyebabkan pola tidur terfragmentasi pada paruh malam berikutnya.
Banyak spesialis mencatat bahwa mengurangi minuman beralkohol di malam hari sering kali menyebabkan tidur yang lebih menyegarkan. Mereka juga memperingatkan bahwa ganja dan zat lainnya dapat menurunkan kualitas tidur secara keseluruhan.
Kekurangan Tidur dan Masalah Kesehatan
Kekurangan tidur jangka panjang berkontribusi pada masalah lebih dari sekadar rasa lelah. Penelitian mengaitkan kurang tidur dengan obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal.
Risiko depresi juga bisa meningkat, kemungkinan karena perubahan dalam kimia otak dan pengaturan suasana hati. Para dokter menyarankan untuk memperlakukan kantuk siang hari sebagai hal serius, bukan sekadar gangguan kecil.
Rutinitas Dapat Mengurangi Kantuk Siang Hari
Lingkungan kamar tidur juga merupakan faktor penting. Kamar yang terlalu terang atau berisik dapat menghambat tubuh untuk masuk ke tahap tidur dalam yang penting.
Bagi banyak orang, rutinitas tidur yang menghindari penggunaan layar dan makanan berat menjelang tidur dapat mendukung ritme tidur yang stabil. Aktivitas fisik secara rutin di siang hari juga membantu menetapkan sinyal alami tubuh, sehingga gangguan malam hari berkurang.
Otoritas kesehatan merekomendasikan pemeriksaan khusus jika kantuk siang hari tetap terjadi setelah perubahan gaya hidup ini.
Penelitian Masa Depan tentang Menguap
Para ahli terus meneliti bagaimana menguap berkaitan dengan kewaspadaan dan ikatan sosial. Penelitian terus melihat apakah menguap yang menular hanya meningkatkan kewaspadaan atau juga memberikan manfaat tambahan.
Dengan semakin banyaknya data yang muncul, para peneliti berharap temuan ini bisa mendorong orang untuk menyadari pola mereka sendiri dan merespons tanda-tanda kelelahan yang terus-menerus.
Studi ini diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine.***





